Membuat Burung Branjangan Cepat Bersuara Nyaring
15 Feb 2016
0
komentar
Berikut ini empat hal yang bisa membuat branjangan rajin bunyi dan cepat Bersuara Nyaring.
1. Kurangi jangkrik, tambah ulat hongkong
Selama ini, masih banyak kicaumania yang menganggap ulat hongkong bisa menyebabkan katarak pada burung, dan karena alasan itulah banyak orang yang sedikit sekali memberikan pakan hidup ini kepada branjangannya.
Apabila diperhatikan, banyak senior BR mania yang memberikan ulat hongkong putih dalam jumlah lebih banyak daripada jangkrik. Terlebih pada branjangan yang selama ini jarang bunyi atau cenderung ngeriwik. Pemberian ulat hongkong berwarna putih diyakini bisa merangsang branjangan untuk lebih rajin bunyi dan mempercepat kondisi ngeplong.
Kalau saat ini Anda mempunyai burung branjangan yang susah bunyi, atau hanya ngeriwik saja, tidak ada salahnya untuk mencoba perawatan yang sering dilakukan para senior, yaitu:
Memberi jangkrik cukup 1 ekor saja pada pagi dan sore hari.
Memberi ulat hongkong sebanyak 3 – 5 ekor pada pagi dan sore hari .
Sebagai tambahan, Anda bisa memberi kroto sebanyak 1 sendok teh kecil setiap pagi.
Note:
Dalam rubrik konsultasi di Tabloid Agrobur, Dr drh Edy Budi Santoso beberapa kali menegaskan, pemberian ulat hongkong bukanlah penyebab burung mengalami katarak. Kalau burung yang biasa diberi UH mengalami katarak, itu bukan karena pakannya, melainkan faktor genetik atau faktor lain yang memicunya.
2. Secara berkala ganti bubukan batu bata atau pasir
Untuk membuat burung tetap sehat dan tidak mudah terinfeksi oleh tungau atau jamur, maka secara berkala ganti bubukan batu bata atau pasir yang ada di dalam sangkar. Ganti bahan lama dengan bahan baru, minimal satu bulan sekali.
Jika sangkar selalu terjaga kebersihannya, terutama bagian dasarnya, maka burung akan merasa nyaman berada di dalamnya. Perasaan nyaman akan merangsang burung untuk lebih rajin berbunyi.
3. Memancing bunyi dengan suara burung-burung kecil
Branjangan termasuk jenis burung yang karakternya sulit ditebak. Itu penuturan sebagian kicaumania yang pernah memeliharanya.
Ada penggemar yang baru membeli branjangan bakalan dari kandang ombyokan. Dalam beberapa hari saja, burung langsung berbunyi. Ada juga yang sudah berbulan-bulan merawatnya, namun burung tak pernah terdengar suara kicauannya.
Sebenarnya bukan karena branjangan mempunyai karakter yang susah ditebak. Setiap spesies burung terdiri atas ribuan bahkan jutaan individu. Setiap individu memiliki karakter yang tidak selalu sama dengan individu lainnya. Ini terkait dengan faktor genetis pula.
Apabila kebetulan Anda sudah lama memelihara branjangan dan tidak kunjung bunyi, salah satu solusinya adalah memancingnya dengan suara burung-burung kecil yang bersuara receh seperti pleci, burung-madu, dan sebagainya.
Dekatkan sangkar burung-burung kecil itu ke sangkar burung branjangan, setiap hari. Dengan cara seperti ini, maka burung branjangan akan terpancing untuk berbunyi. Jika terbiasa, maka dia pun akan bersuara lebih kencang.
1. Kurangi jangkrik, tambah ulat hongkong
Selama ini, masih banyak kicaumania yang menganggap ulat hongkong bisa menyebabkan katarak pada burung, dan karena alasan itulah banyak orang yang sedikit sekali memberikan pakan hidup ini kepada branjangannya.
Apabila diperhatikan, banyak senior BR mania yang memberikan ulat hongkong putih dalam jumlah lebih banyak daripada jangkrik. Terlebih pada branjangan yang selama ini jarang bunyi atau cenderung ngeriwik. Pemberian ulat hongkong berwarna putih diyakini bisa merangsang branjangan untuk lebih rajin bunyi dan mempercepat kondisi ngeplong.
Kalau saat ini Anda mempunyai burung branjangan yang susah bunyi, atau hanya ngeriwik saja, tidak ada salahnya untuk mencoba perawatan yang sering dilakukan para senior, yaitu:
Memberi jangkrik cukup 1 ekor saja pada pagi dan sore hari.
Memberi ulat hongkong sebanyak 3 – 5 ekor pada pagi dan sore hari .
Sebagai tambahan, Anda bisa memberi kroto sebanyak 1 sendok teh kecil setiap pagi.
Note:
Dalam rubrik konsultasi di Tabloid Agrobur, Dr drh Edy Budi Santoso beberapa kali menegaskan, pemberian ulat hongkong bukanlah penyebab burung mengalami katarak. Kalau burung yang biasa diberi UH mengalami katarak, itu bukan karena pakannya, melainkan faktor genetik atau faktor lain yang memicunya.
2. Secara berkala ganti bubukan batu bata atau pasir
Untuk membuat burung tetap sehat dan tidak mudah terinfeksi oleh tungau atau jamur, maka secara berkala ganti bubukan batu bata atau pasir yang ada di dalam sangkar. Ganti bahan lama dengan bahan baru, minimal satu bulan sekali.
Jika sangkar selalu terjaga kebersihannya, terutama bagian dasarnya, maka burung akan merasa nyaman berada di dalamnya. Perasaan nyaman akan merangsang burung untuk lebih rajin berbunyi.
3. Memancing bunyi dengan suara burung-burung kecil
Branjangan termasuk jenis burung yang karakternya sulit ditebak. Itu penuturan sebagian kicaumania yang pernah memeliharanya.
Ada penggemar yang baru membeli branjangan bakalan dari kandang ombyokan. Dalam beberapa hari saja, burung langsung berbunyi. Ada juga yang sudah berbulan-bulan merawatnya, namun burung tak pernah terdengar suara kicauannya.
Sebenarnya bukan karena branjangan mempunyai karakter yang susah ditebak. Setiap spesies burung terdiri atas ribuan bahkan jutaan individu. Setiap individu memiliki karakter yang tidak selalu sama dengan individu lainnya. Ini terkait dengan faktor genetis pula.
Apabila kebetulan Anda sudah lama memelihara branjangan dan tidak kunjung bunyi, salah satu solusinya adalah memancingnya dengan suara burung-burung kecil yang bersuara receh seperti pleci, burung-madu, dan sebagainya.
Dekatkan sangkar burung-burung kecil itu ke sangkar burung branjangan, setiap hari. Dengan cara seperti ini, maka burung branjangan akan terpancing untuk berbunyi. Jika terbiasa, maka dia pun akan bersuara lebih kencang.
Other Related Articles
INFO LAINNYA :